Jakarta, 23 Juni 2025 - PT Pertamina Port And Logistics (PPL) menjadi peraih kategori Gold dalam Audit Sistem Manajemen Pengamanan SH IML yang berlangsung selama empat hari pada Senin, 16 Juni 2025 hingga Kamis, 19 Juni 2025 di Shorebase Kabil Batam (PSKB). Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan PT Pertamina Port And Logistics dalam memenuhi lima elemen yaitu komitmen dan kebijakan, pola pengamanan, konfigurasi pengamanan, standar kemampuan pelaksana pengamanan, serta monitoring dan evaluasi.

Dalam audit tersebut, PPL berhasil mencatat skor memuaskan yakni 94,4% dalam komitmen dan kebijakan, 93,45% dalam pola pengamanan, 80,76% dalam konfigurasi pengamanan, 84,52% dalam standar kemampuan pelaksana pengamanan, dan 95,00% dalam monitoring dan evaluasi. Secara keseluruhan, skor yang diraih sebesar 89,64%, meningkat dibandingkan pencapaian sebelumnya yaitu 82,39%.

Langkah Konkret Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)

Shorebase Kabil Batam merupakan salah satu fasilitas logistik terintegrasi yang strategis di wilayah barat Indonesia. Fasilitas ini berperan penting dalam mendukung operasional industri migas, energi, dan maritim. Dengan posisi geografis yang sangat penting dan tingginya intensitas pergerakan barang dan personel, penerapan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) menjadi krusial untuk menjamin kelancaran operasional serta menjaga keselamatan seluruh aset, sumber daya manusia (SDM), dan lingkungan sekitar.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan, Shorebase Kabil Batam telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) sesuai Peraturan Kepolisian (Perpol) No 7 tahun 2019. Sistem ini mencakup kebijakan, prosedur, dan pemanfaatan sumber daya yang dirancang untuk mencegah, mendeteksi, merespons, dan memulihkan dari berbagai potensi ancaman keamanan, baik yang bersifat fisik, siber, maupun terorisme.

PT Pertamina Port And Logistics Shorebase Kabil Batam telah menerapkan beberapa langkah konkret antara lain:

• Pembagian area shorebase ke dalam beberapa zona pengamanan;
• Menggunakan sistem identifikasi berbasis kartu akses, CCTV berteknologi tinggi, serta patroli rutin oleh satuan pengamanan;
• Pelatihan rutin bagi seluruh karyawan dan tenaga kerja mitra, seperti simulasi tanggap darurat dan pelatihan deteksi dini ancaman;
• Menjalin kerjasama dengan TNI, Polri, dan otoritas pelabuhan dalam melakukan koordinasi pengamanan, termasuk audit dan inspeksi berkala;
• Penyusunan dan implementasi security risk assesment;
• Pemasangan signboard, barrier gate dan speed bump sebagai alat bantu keamanan yang berfungsi sebagai alat pembatas akses keluar/masuk kendaraan ke dalam area shorebase;
• Penggunaan teknologi CCTV selama 24 jam sebagai alat bantu pencegah tindak kejahatan, memantau aktivitas operasional, menyediakan bukti jika terjadi insiden, dan memantau area dari jarak jauh.

Direktur PT Pertamina Port And Logistics, Albertus Anto Budi Santosa, menyampaikan bahwa penerapan sistem ini telah meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra usaha. Selain itu, hal ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap operasional yang andal, aman, dan berkelanjutan.

“Penerapan sistem keamanan ini merupakan refleksi dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, profesional, dan dipercaya. Keamanan bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi bagian dari nilai yang kami tawarkan kepada pelanggan dan mitra. Pencapaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menjawab tantangan industri ke depan dengan inovasi,” jelas Albertus Anto Budi Santosa.

Melalui pencapaian ini, PT Pertamina Port And Logistics berkomitmen untuk terus menjaga standar kualitas serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan industri dan sektor logistik.